
Cirebon – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Cirebon telah menyiapkan sejumlah program prioritas dalam rangka mendukung 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Effendi Edo dan Siti Farida Rosmawati.
Kepala Badan Kesbangpol Kota Cirebon, Buntoro Tirto, menyampaikan bahwa terdapat tiga program utama yang disiapkan oleh Kesbangpol, yaitu pembukaan pendaftaran Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), sosialisasi wawasan kebangsaan, dan sosialisasi peningkatan partisipasi politik di kalangan masyarakat.
Fokus khusus diberikan pada peningkatan partisipasi politik, terutama di kalangan pemilih pemula. Diharapkan melalui program ini, generasi muda di Kota Cirebon dapat lebih aktif terlibat dalam proses demokrasi dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya hak pilih.
Seleksi Paskibraka
Sebagai bagian dari upaya untuk menanamkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme, Kesbangpol Kota Cirebon membuka pendaftaran bagi para pemuda yang berminat menjadi anggota Paskibraka.
“Yang sekarang sudah running adalah terkait dengan pembentukan paskibraka. Kita sudah sosialisasikan, kita sudah buka pengumuman,” ujar Buntoro Tirto di Kota Cirebon, Jumat (28/2/2025).
Menurut Buntoro, pendaftaran untuk anggota Paskibraka ini dibuka bagi siswa-siswi SMA/SMK sederajat. Ia mengungkapkan, antusiasme pendaftar sangat tinggi, terbukti dari jumlah pendaftar yang mencapai ratusan.
“Animonya sangat luar biasa. Pendaftarannya dibuka sejak 12 – 25 Februari. Jumlah pendaftarnya kurang lebih 330. Nanti diseleksi menjadi 16 putra dan 16 putri,” kata Buntoro.
Sosialisasi Wawasan Kebangsaan
Kesbangpol juga akan mengadakan serangkaian kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan, yang bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat.
Adapun kegiatan sosialisasi itu akan dilakukan di sejumlah sekolah yang ada di Kota Cirebon. “Nanti kita adakan roadshow terkait dengan wawasan kebangsaan. Kegiatan tersebut akan kita lakukan di sekolah-sekolah,” ucap Buntoro.
Dalam program ini, para pelajar di sejumlah sekolah akan diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga keberagaman, serta menumbuhkan semangat nasionalisme.
“Tahun lalu kita menggandeng Densus 88. Untuk tahun ini kita juga akan melakukan (sosialisasi) di sekolah-sekolah tingkat SMA,” terang Buntoro.
Peningkatan Partisipasi Politik bagi Pemilih Pemula
Melihat peran penting pemilih pemula dalam proses demokrasi, Kesbangpol akan fokus pada peningkatan partisipasi politik di kalangan generasi muda melalui kegiatan sosialisasi.
Buntoro menjelaskan, program ini bertujuan untuk mengedukasi para pemilih muda mengenai hak dan kewajiban mereka dalam pemilu, serta cara untuk berpartisipasi secara aktif dan bijaksana.
“Program ke depan kita akan melakukan sosialisasi untuk pemilih pemula. Karena kemarin kita melihat untuk Pilkada sendiri sebetulnya potensi dari pada pemilih pemula, baik itu generasi milenial maupun generasi Z itu hampir 57 persen,” kata Buntoro.
“Cuma pada Pilkada kemarin tingkat partisipasinya menurun dibanding lima tahun lalu. Pada Pilkada periode sebelumnya itu sekitar 72 persen (tingkat partisipasinya), kemudian pada Pilkada kemarin itu turun menjadi 66 persen,” kata dia menambahkan.
Atas dasar itu, Buntoro memandang bahwa upaya peningkatan partisipasi politik melalui kegiatan sosialisasi menjadi hal penting yang perlu dilakukan. “Nanti kami akan berkoordinasi dengan KPU,” ucap Buntoro.