Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali Nuswantara, Prabu Diaz/(Foto: Cirebon Pulse)

Cirebon – Dalam rangka merayakan Milad ke-8, Laskar Agung Macan Ali Nuswantara akan menyuguhkan perpaduan unik berbagai kesenian tradisional dari berbagai penjuru Nusantara. Reog Ponorogo hingga kesenian Debus khas Banten akan dihadirkan dalam perayaan tersebut.

Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali Nuswantara, Prabu Diaz mengatakan, perayaan milad itu akan berlangsung di Alun-alun Sangkala Buana, Keraton Kasepuhan pada Sabtu, 26 Oktober 2024.

Ia mengatakan, peringatan milad ke-8 Laskar Agung Macan Ali ini akan dimeriahkan oleh berbagai kesenian tradisional nusantara. Seperti kesenian Barong dari Bali, kesenian Reog Ponorogo, tari tortor dan lain-lain. Dan tentunya, kesenian khas Cirebon juga akan ikut dihadirkan.

“Budaya nusantara yaitu seni kesenian kesenian dari beberapa daerah di nusantara. Rencananya ada kesenian dari Bali yaitu Barong. Kemudian tari tortor, debus dari Banten, Reog Ponorogo dan pastinya kesenian tradisional Cirebon juga,” kata Prabu Diaz, Rabu (23/10/2024).

Ia menyebut, kesenian-kesenian tradisional itu sengaja dihadirkan sebagai upaya untuk melestarikan budaya nusantara. Dalam merayakan miladnya ke-8 ini, Laskar Agung Macan Ali juga akan mengundang tamu dari beragam latar belakang.

Selain menghadirkan kesenian-kesenian tradisional, ada berbagai kegiatan lain yang akan diselenggarakan oleh Laskar Agung Macan Ali untuk merayakan hari jadinya. Seperti kirab budaya hingga kegiatan bakti sosial.

Kirab budaya ini akan dimulai dari Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi menuju ke Alun-Alun Sangkala Buana, Keraton Kasepuhan.

Sementara dalam kegiatan bakti sosial, Laskar Agung Macan Ali akan membagikan seperangkat alat salat, seperti sarung, baju koko, kopiah, dan mukena kepada 100 anak yatim piatu. Termasuk berdonasi Al-quran.

Prabu Diaz menambahkan, rangkaian acara peringatan milad ke-8 Laskar Agung Macan Ali ini terbuka untuk umum. Terutama saat pertunjukan beragam kesenian-kesenian tradisional khas nusantara.

“Ini terbuka untuk umum dan diperkirakan akan dihadiri oleh 200 kiai dari berbagai desa, terutama dari wilayah Ciayumajakuning,” kata dia. (BNL)