Gebyar Pelayanan Terpadu di Kabupaten Cirebon/(Foto: Istimewa)

Cirebon – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon menggelar Gebyar Pelayanan Terpadu (GPT) 2024 di Gedung Olahraga Desa Dukupuntang, Kecamatan Dukupuntang, Selasa (17/12/2024).

Dihadiri oleh 150 peserta, acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses layanan perizinan bagi pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di wilayah tersebut.

Acara GPT ini menawarkan berbagai layanan, seperti penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikat halal, Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SP-PIRT), dan Standar Nasional Indonesia (SNI). 

Dalam sambutan Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Cirebon, Drs Hafidz Iswahyudi MSi, menyampaikan bahwa target penerbitan NIB tahun 2024 di Kabupaten Cirebon mencapai 60.288.

Hingga saat ini, realisasinya telah mencapai 50.523 NIB atau sekitar 83,8 persen.

“Pemerintah terus berupaya mempermudah proses perizinan melalui layanan langsung, demi mendukung pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing,” katanya.

Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Barat, Nining Yulistiani, dalam kesempatan itu menekankan pentingnya UMK sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Berdasarkan data Online Single Submission (OSS), sebanyak 99 persen pelaku usaha yang terdaftar merupakan UMK.

“Mereka menyerap 97 persen tenaga kerja nasional dan berkontribusi lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh karena itu, legalitas usaha seperti NIB, menjadi krusial untuk membantu UMK mengakses fasilitas pemerintah, perbankan, dan pasar,” jelas Nining.

DPMPTSP Jawa Barat juga melakukan survei di 27 kabupaten/kota, yang menunjukkan bahwa pelaku UMK membutuhkan layanan, seperti akses perbankan, pelatihan, dan legalisasi usaha.

Dalam GPT kali ini, disediakan 16 jenis layanan perizinan, termasuk penerbitan NIB, sertifikasi halal, izin edar dari BPOM, hingga konsultasi usaha.

“Bank BJB dan BRI turut hadir untuk memberikan akses pembiayaan super mikro dengan kisaran Rp5-10 juta, guna mendukung pengembangan usaha mereka,” tambahnya.

GPT 2024 juga menjadi momen pemberian penghargaan kepada pelaku usaha maupun kepada pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat. Penghargaan diberikan dalam berbagai kategori, termasuk akselerasi penerbitan NIB, kinerja penanaman modal, dan kompetisi videografi UMK.

Hingga saat ini, Jawa Barat telah menerbitkan 2,37 juta NIB, setara dengan 21 persen dari total penerbitan NIB nasional yang mencapai 11 juta.

Acara ini juga menghadirkan talkshow mengenai akses pembiayaan dengan kredit murah dan rantai pasok otomotif. Diskusi ini diharapkan, dapat membuka peluang bagi UMK Jawa Barat untuk terhubung dengan sektor otomotif, serta memperluas jangkauan usaha mereka.

GPT 2024 akan digelar serentak di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, dengan total partisipasi lebih dari 5.500 pelaku UMK. (BNL)