Cirebon – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah bergulir di Kota Cirebon sejak 13 Januari 2025. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon menyatakan akan mengawasi kualitas bahan makanan yang digunakan untuk program tersebut.

Kepala DKPPP Kota Cirebon, Elmi Masruroh mengatakan, untuk memastikan keamanan bahan makanan yang akan digunakan untuk program MBG ini pihaknya akan melakukan pengecekan ke dapur produksi.

“Di kami kan ada bidang kerawanan dan keamanan pangan yang memang tupoksinya memeriksa pangan segar asal tumbuhan. Kemudian di bidang kelautan juga memeriksa pangan segar asal ikan,” kata Elmi di Kota Cirebon, Selasa (14/1/2025).

Elmi mengatakan, beberapa bidang yang ada di DKPPP Kota Cirebon akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahan-bahan yang akan digunakan untuk program MBG dalam kondisi aman.

“Nanti mereka ini akan berkolaborasi (melakukan pemeriksaan). Tapi tidak setiap hari. Jadi nanti hanya sewaktu-waktu mengadakan sidak ke lokasi dapur,” ucap Elmi.

Adapun soal pasokan bahan makanan untuk mendukung program MBG di Kota Cirebon, Elmi mengatakan bahwa saat ini kondisi pasokan aman.

“Untuk stok maupun pasokan di Kota Cirebon,  yang memang sudah kita ketahui dari neraca pangan yang selalu kita hitung setiap bulan, itu surplus. Kenapa surplus, karena memang di Kota Cirebon ini walaupun bukan daerah produksi tapi ada pasar induk. Pasar Jagasatru dan Pasar Pagi,” terang Elmi.

“Jadi stok dan pasokan di kedua pasar itu sangat berlimpah dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Cirebon, termasuk juga untuk program MBG,” kata dia menambahkan.

Diketahui, program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Cirebon telah dilakukan sejak tanggal 13 Januari 2025. Program MBG tersebut menyasar ribuan siswa di berbagai sekolah. Selain itu, program ini juga akan mencakup ibu hamil, ibu menyusui dan balita.

Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengatakan, ada sebanyak 6.200 paket makanan yang disalurkan dalam program MBG di daerah ini. “Ini akan berjalan dari Senin sampai Jumat,” kata Agus.

6.200 paket makanan tersebut disalurkan melalui dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dikelola oleh dua yayasan, yaitu Yayasan Pendidikan Delta dan Yayasan Miftahul Ulum.

Dari SPPG yang dikelola Yayasan Pendidikan Delta, tersedia 3.000 paket makanan yang diperuntukkan bagi anak-anak sekolah.

“Di Karangjalak, (SPPG yang dikelola Yayasan Pendidikan Delta) terdapat 3.000 paket makanan, yang diperuntukkan bagi anak-anak sekolah,” kata Agus.

Sedangkan di SPPG yang dikelola Yayasan Miftahul Ulum, sebanyak 3.200 paket makanan disalurkan, yang tidak hanya untuk siswa sekolah, tetapi juga mencakup ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. (BNL)