
Cirebon – DPRD Kota Cirebon meminta agar TPA Kopiluhur segera direvitalisasi mengingat daya tampungnya diprediksi hanya bertahan tiga tahun lagi. Menanggapi hal tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon menyebut bahwa revitalisasi TPA akan dilakukan dalam dua tahap.
Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, M Handarujati Kalamullah, mengungkapkan bahwa revitalisasi TPA Kopiluhur menjadi hal yang mendesak dilakukan, mengingat terbatasnya daya tampung yang diperkirakan hanya dapat bertahan tiga tahun.
Hal tersebut disampaikan Handarujati setelah menggelar rapat kerja dengan DLH Kota Cirebon di ruang rapat gedung DPRD pada Jumat (10/1/2025).
“Hal ini menjadi permasalahan mendasar dan perbaikan ke depan yakni revitalisasi TPA Kopi Luhur, untuk revitalisasi setidaknya butuh support anggaran 54 miliar,” ujar pria yang akrab disapa Andru dalam keterangannya.
Komisi II DPRD juga meminta DLH untuk segera menyusun rancangan desain revitalisasi yang nantinya dapat diajukan ke pemerintah pusat melalui kementerian untuk mendapatkan alokasi anggaran.
Di sisi lain, Andru memberikan apresiasi terhadap upaya DLH dalam mengoptimalkan pendapatan daerah melalui retribusi sampah dengan merubah status unit pengelola persampahan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
“Selain itu, sebagian unit persampahan akan di-BLUD-kan, sehingga jika dikelola dengan baik maka akan menghasilkan potensi PAD yang lebih optimal,” tambahnya.
Komisi II juga mendukung langkah DLH untuk meningkatkan efisiensi kinerja dengan membangun satu kantor terpusat di Grenjeng Harjamukti. Saat ini, kantor DLH terbagi di empat lokasi. Menurut Andru, lahan seluas enam hingga delapan hektare yang sudah tersertifikasi dan merupakan milik pemerintah daerah di Grenjeng sangat strategis untuk pembangunan kantor tersebut.
“Tentunya kita akan supporting agar ini tetap berjalan supaya target ini sudah ada di satu lokalisasi,” katanya.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Cirebon, Yuni Darti, menyatakan bahwa pihaknya akan fokus melakukan revitalisasi TPA Kopiluhur serta Taman Kehati.
Untuk revitalisasi TPA, Yuni menjelaskan bahwa proses tersebut akan dilakukan dalam dua tahap. Pada tahun 2025, tahap pertama akan difokuskan pada perancangan desain dan detail engineering design (DED), sementara pembangunan infrastruktur akan dimulai pada 2026.
“Untuk revitalisasi sudah mendapat bantuan Kementerian PUPR, kita akan melaksanakan RDF di sana, dan di trimester ketiga bulan Juli 2025 akan kajian DED dan lingkungan,” tuturnya.