Lilin saat Imlek di Vihara Dewi Welas Asih Cirebon/(Cirebon Pulse)

Cirebon – Setiap tahun, perayaan Imlek di Vihara Dewi Welas Asih di Cirebon selalu dipenuhi dengan suasana meriah yang tak terlepas dari hadirnya ratusan lilin. Terpasang rapi di halaman vihara, lilin-lilin dengan berbagai ukuran dan dominasi warna merah ini tak hanya mempercantik tampilan, tetapi juga membawa makna mendalam bagi umat yang merayakannya.

Hendra, salah seorang pengurus Vihara Dewi Welas Asih menjelaskan makna di balik keberadaan lilin-lilin itu. Menurutnya, lilin-lilin tersebut sudah menjadi simbol yang tak terpisahkan dalam setiap perayaan Imlek di vihara.

Ia menjelaskan, selain menjadi elemen dekoratif yang menambah semarak perayaan, lilin juga membawa makna spiritual yang mendalam. Bagi umat di Vihara Dewi Welas Asih, lilin-lilin tersebut menjadi simbol dari rasa syukur atas segala pencapaian dan kesuksesan yang telah diraih sepanjang tahun.

“Dengan lilin ini, kita mengucapkan terima kasih atas tahun yang telah dilalui, dengan segala pencapaian dan kemajuan yang kita peroleh,” ucap Hendra saat ditemui di Vihara Dewi Welas Asih Cirebon, Selasa (28/1/2025).

Keunikan lainnya terletak pada warna dan desain lilin. Semua lilin yang dipasang di vihara ini berwarna merah, warna yang memiliki makna khusus dalam budaya Imlek. Menurut Hendra, warna merah ini tidak hanya dipilih karena keindahannya, tetapi juga karena memiliki makna positif yang mendalam, yaitu simbol kebahagiaan.

Selain itu, pada lilin yang paling besar, terdapat gambar naga yang menghiasi permukaannya. Gambar naga ini bukanlah sekadar hiasan, melainkan memiliki makna simbolis yang sangat penting. “Naga itu bermakna sebagai pelindung,” ujar Hendra.

Pada perayaan Imlek tahun ini, sekitar 150 lilin terpasang di Vihara Dewi Welas Asih. Lilin-lilin tersebut bukanlah barang yang dibeli begitu saja, melainkan merupakan pesanan dari umat yang ingin berpartisipasi dalam perayaan.

“Jumlah total lilin tahun ini ada sekitar 150 lilin, semuanya adalah pesanan dari umat,” kata Hendra.

Lilin-lilin ini hadir dalam berbagai ukuran, mulai dari yang kecil, sedang, hingga yang besar. Ukuran lilin ini tidak hanya menunjukkan perbedaan fisik, tetapi juga mencerminkan kemampuan ekonomi masing-masing umat.

“Lilin yang besar biasanya dipesan oleh umat yang memiliki perekonomian lebih baik,” ujar Hendra.

Dengan begitu, keberadaan ratusan lilin di Vihara Dewi Welas Asih tidak hanya menciptakan suasana yang meriah, tetapi juga menggambarkan rasa syukur, harapan, dan perlindungan yang diberikan pada setiap umat yang merayakan Imlek. (BNL)