Cirebon – Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Cirebon memulai uji coba destinasi wisata bahari baru berupa restoran seafood apung di kawasan Pantai Baro, Desa Gebang Mekar, Kecamatan Gebang.

Pemilihan Desa Gebang Mekar bukan tanpa alasan. Wilayah ini dikenal memiliki potensi kelautan dan perikanan yang melimpah. Inisiatif restoran seafood apung ini merupakan langkah inovatif dalam mengembangkan pariwisata berbasis potensi lokal.

“Sore ini, menguji coba rute dan suasana perjalanan wisata bahari Pantai Baro dengan konsep restoran di perahu atau resto apung, dan ternyata keren banget. Dari rasa masakan, enak dan luar biasa keren,” ujar Kepala Bappelitbangda Kabupaten Cirebon, Dangi usai uji coba wisata bahari, Jumat (20/6/2025).

“Kemudian, suasana laut atau pantai juga bersih, tinggal kita benahi permukiman sebagai pintu akses ke perahu agar lebih nyaman,” sambung dia.

Dangi mengatakan, Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Bappelitbangda ingin menunjukkan bahwa wisata bukan hanya tentang destinasi, tetapi juga tentang masyarakat yang menjadi bagian penting dari pengalaman wisata itu sendiri.

Mengusung konsep wisata bahari yang memadukan pesona alam dan cita rasa laut, restoran seafood apung ini menawarkan pengalaman unik: menyantap kuliner laut khas Gebang langsung di atas kapal nelayan, sambil menikmati panorama matahari tenggelam (sunset) yang indah dan romantis.

Konsep “sunset to dinner” dengan tema “Seafood Dinner on The Baro Beach” ini dirancang untuk memikat wisatawan dari sore hari pukul 15.00 hingga malam pukul 21.00 WIB.

Ke depan, potensi lain pun diharapkan ikut bangkit: homestay warga, produk lokal, hingga aktivitas seni dan budaya bisa ikut tumbuh seiring geliat wisata.

Pengembangan restoran seafood apung ini diharapkan menjadi cikal bakal pengembangan olahan kuliner berbahan dasar hasil laut di Desa Gebang yang akan memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya di Desa Gebang Mekar.

Tak sendiri, dalam uji coba ini Bappelitbangda melibatkan kolaborasi lintas sektor: Disbudpar, BKAD, DKPP, Diskominfo, Pemerintah Desa Gebang Mekar dan beberapa masyarakat turut ambil bagian.

Tak hanya soal atraksi wisata, tetapi juga mencakup penataan kawasan, perbaikan infrastruktur, pengelolaan sampah, promosi digital, hingga edukasi warga.

Dangi berharap, wisata bahari restoran seafood apung ini selain menjadi pengembangan pemberdayaan nelayan juga menjadi bagian dari penataan kawasan pesisir Gebang, khususnya Desa Gebang Mekar.

Dangi mengatakan, Gebang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata bahari berbasis resto dan komoditas hasil laut. Bappelitbangda Kabupaten Cirebon berharap, warga Gebang Mekar bisa bergerak bersama untuk mengembangkan wisata bahari.

“Sukses buat Pak Kuwu. Dan, warganya bisa kita komunikasikan untuk gerakan sosial, bagaimana kita bersama-sama untuk membenahi Gebang menjadi kawasan wisata bahari,” kata Dangi.

Sementara itu, Kuwu Gebang Mekar, Nurdianto, berterima kasih atas uji coba yang dilakukan Bappelitbangda Kabupaten Cirebon. Ia berharap, perbaikan infrastruktur untuk menunjang wisata bahari segera dilakukan.

“Harapan kami, sungai sesegera mungkin untuk dinormalisasi, karena itu penyebab utama rob ke permukiman,” kata Nurdianto.

“Untuk pengembangan wisata, mudah-mudahan diperbaiki akses jalan menuju perahu, dan lainnya sesuai harapan kami. Agar lebih menarik lagi bagi para wisatawan” tuturnya.

Bukan mustahil, ke depan, kawasan ini akan berkembang menjadi destinasi unggulan yang melibatkan banyak elemen masyarakat.

Dengan semangat kolaboratif dan inovatif ini, Kabupaten Cirebon membuktikan bahwa pembangunan tidak selalu harus dimulai dari proyek besar, tapi bisa dari gagasan sederhana yang berpihak pada masyarakat.

Restoran seafood apung di Pantai Baro menjadi bukti bahwa terobosan ekonomi bisa lahir dari potensi lokal dan berbasis pemberdayaan masyarakat, menghidupkan kembali harapan, dan menggerakkan ekonomi kerakyatan dengan cara yang berkelanjutan. (BNL)