Cirebon – Kebupaten Cirebon memiliki varietas mangga baru, yaitu Roman Ayu. Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya secara resmi meluncurkan mangga Roman Ayu sebagai komoditas unggulan di daerahnya dalam pembukaan Cirebon Agro Expo (CAE) 2024.

Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon itu berlangsung pada Kamis (19/12/2024).

Wahyu menjelaskan, mangga Roman Ayu merupakan hasil riset dan seleksi selama 18 tahun oleh petani lokal bernama Rohman. Mangga ini memiliki ciri khas berupa rasa manis, ukuran buah yang besar, serta daging buah yang tebal, menjadikannya berpotensi sebagai komoditas unggulan.

“Mangga Roman Ayu telah terdaftar di Kementerian Pertanian sebagai varietas baru. Dengan kualitasnya, kami yakin, varietas ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan menjadi identitas baru pertanian Kabupaten Cirebon,” ujar Wahyu.

Peluncuran mangga ini sejalan dengan tema CAE 2024, yakni “Prime and Impactful” atau “Unggul dan Berdampak”. Tema tersebut mencerminkan semangat kolaborasi antara pemerintah, petani, dan pelaku usaha untuk mewujudkan pertanian yang lebih kuat, inovatif, dan berkelanjutan.

Ia menyampaikan, selain peluncuran mangga Roman Ayu, CAE 2024 juga diisi dengan sejumlah kegiatan lainnya. Salah satunya adalah deklarasi komitmen untuk menjalankan pertanian organik demi menjaga kelestarian lingkungan dan kualitas tanah di Kabupaten Cirebon.

Selain itu, menampilkan pameran teknologi pertanian terbaru. Teknologi tersebut diharapkan dapat mempermudah petani dalam mengadopsi metode bercocok tanam yang lebih efisien, sekaligus meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.

Program “Listrik Masuk Sawah” yang dilaksanakan oleh PT PLN, turut menjadi bagian dari CAE 2024. Program ini memberikan akses listrik ke lahan pertanian, sehingga petani dapat menggunakan peralatan modern, seperti pompa air dan sistem irigasi untuk menekan biaya operasional.

“Layanan pemeriksaan kesehatan hewan secara gratis juga disediakan selama acara berlangsung. Layanan ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan hewan peliharaan masyarakat, sekaligus mendukung kesehatan hewan ternak di sekitar Kabupaten Cirebon,” jelas Wahyu.

Dalam kegiatan tersebut, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon pun mengadakan pasar tani, yang mempertemukan petani dengan konsumen secara langsung, menjadi daya tarik lain dalam acara ini.

Menurutnya, pasar tersebut menampilkan berbagai produk lokal berkualitas tinggi, sekaligus membantu petani memperluas jaringan pemasaran mereka.

Dia menegaskan, pelaksanaan CAE 2024 bukan hanya tentang pencapaian, melainkan sebuah upaya untuk membawa sektor pertanian Kabupaten Cirebon ke arah yang lebih baik.

Ia berharap, acara ini dapat menjadi momen penting bagi seluruh pihak yang terlibat untuk berkolaborasi dan menciptakan dampak nyata.

“Kami ingin pertanian di Kabupaten Cirebon tidak hanya menjadi sumber penghidupan, tetapi juga menjadi pilar ekonomi yang inovatif dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Dr Alex Suheriyawan SH MPdI menyebut, CAE 2024 merupakan kegiatan inagurasi yang menjadi pintu sebagai pusat kolaborasi dan solusi terkait progres sektor pertanian di wilayah Kabupaten Cirebon.

Menurut Alex, CAE 2024 dirancang sebagai wadah untuk mempertemukan berbagai pihak yang terlibat dalam sektor pertanian, mulai dari petani, pelaku usaha, hingga pemerintah daerah.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan inovasi teknologi pertanian, serta meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Cirebon.

Selain itu, pihaknya juga ingin memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan instansi terkait lainnya dalam menciptakan solusi terhadap berbagai tantangan di sektor pertanian.

“Kolaborasi menjadi kunci untuk mendorong sektor pertanian yang lebih maju dan berkelanjutan di Kabupaten Cirebon,” tukasnya.