Cirebon – Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Sosial (Dinsos), bekerja sama dengan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), Dinas PUTR, serta Kementerian Pekerjaan Umum (PU), melakukan survei awal lokasi pembangunan Sekolah Rakyat di Kelurahan Kaliwadas, Kecamatan Sumber, pada Selasa (22/4/2025).

Kepala Dinsos Kabupaten Cirebon, Indra Fitriani, menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan lahan seluas 5,7 hektare guna mendukung rencana pembangunan Sekolah Rakyat tersebut.

“Hari ini kita mendapat kunjungan dari Kementerian PUPR untuk mensurvei calon lokasi Sekolah Rakyat yang Insyaa Allah akan dibangun di Kabupaten Cirebon,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pembangunan Sekolah Rakyat ini ditujukan untuk masyarakat miskin, khususnya yang termasuk dalam desil 1 dan 2 Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Harapannya, kata dia, generasi muda dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Cirebon bisa tumbuh menjadi agen perubahan.

“Anak-anak dari keluarga miskin bisa mendapat akses pendidikan yang layak, sehingga mereka dapat memperbaiki taraf hidupnya dan menjadi generasi yang lebih maju,” tambahnya.

Sementara itu, Tim Surveyor Kementerian PU, Nikolas Ananto menyampaikan, survei yang dilakukan merupakan tahap awal untuk mengidentifikasi kesiapan lahan.

“Kami identifikasi apakah lahan sudah aman secara sertifikat, cukup dari sisi luas, dan bagaimana kondisi kontur serta batas-batasnya. Dari hasil pengamatan hari ini, lahan tersebut secara umum sudah memenuhi kriteria,” jelasnya.

Ia menyebutkan, meskipun lahan ideal yang disyaratkan adalah 6,38 hektare, lahan seluas 5 hektare masih dapat digunakan sebagai batas minimum.

“Kontur lahan datar dan berada di kawasan permukiman, sehingga masih memungkinkan untuk dilakukan pembangunan,” katanya.

Rencana pembangunan fisik Sekolah Rakyat dijadwalkan dimulai pada Agustus 2025 dan berlangsung hingga Mei 2026, dengan target operasional pada tahun ajaran 2026.

“Pembangunannya akan mencakup fasilitas pendidikan seperti ruang belajar, laboratorium, asrama, lapangan, serta rumah dinas kepala sekolah dan guru,” pungkas Nikolas. (BNL)