Cirebon – Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya langsung turun ke lapangan bersama jajarannya dan Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia, Sabtu (21/12/2024). Mereka meninjau langsung proyek pembangunan yang tengah digalakkan.
Seperti peningkatan infrastruktur jalan di Kecamatan Arjawinangun, penataan infrastruktur dasar di wilayah permukiman kumuh di Desa Waruroyom Kecamatan Depok, serta pembangunan gedung perpustakaan Kecamatan Sumber.
Kemudian, revitalisasi bangunan sekolah (SDN 3 Kenanga, SMPN 1 Dukupuntang, dan SDN 2 Palimanan Barat), revitalisasi Pasar Minggu Palimanan, normalisasi Kali Soka Plered, pengembangan Gedung Ekonomi Kreasi Kecamatan Weru, hingga Tempat Pembuangan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R).
“Kami berkeliling dari pagi bersama-sama, mencoba melihat sejauh mana progres pembangunan di 2024. Dari mulai sekolah SD dan SMP, kemudian juga di lingkungan kumuh, perpustakaan dan di sini pasar (Pasar Minggu Palimanan),” kata Wahyu usai meninjau revitalisasi Pasar Minggu Palimanan.
Wahyu mengaku telah memberikan catatan untuk mengevaluasi progres pembangunan yang telah dilakukan. Salah satunya soal pembangunan TPS 3R. Ia mengatakan, Pemkab Cirebob harus membuat pengadaan alat untuk TPS 3R.
“Untuk yang di pasar ini (Palimanan), memang belum selesai, karena masih berkontrak hingga 26 Desember. Jadi, kita melihat progres saat ini,” sambungnya.
Ia menyebut, pihaknya akan membuka lelang untuk pengerjaan lanjutan revitalisasi Pasar Minggu Palimanan, setelah kontrak pengerjaan tahun ini selesai. Proses lelang dini itu bertujuan, agar pengerjaan selanjutnya bisa dilaksanakan pada Januari 2025.
“Nah, ada beberapa yang memang alokasi dari APBD 2025. Jadi, ada beberapa titik, mulai dari pemagaran, lantai, nanti kita lelang dini, sekarang (2024). Mudah-mudahan awal Januari kita lanjutkan untuk penyelesaiannya,” ungkap Wahyu.
“Beberapa titik perlu tindak lanjut, kami coba segera selesaikan, termasuk yang di sini (Pasar Minggu Palimanan),” tuturnya.
Revitalisasi Pasar Minggu Palimanan bersumber dari bantuan Provinsi Jabar. Namun, untuk lanjutan pengerjaannya bersumber dari APBD Kabupaten Cirebon.
“Kenapa harus lelang dini, supaya tidak terlalu lama masyarakat menunggu. Kemudian di awal tahun, sudah bisa kita lakukan tindak lanjut kembali, sehingga bisa segera selesai,” kata Wahyu.
Ia juga mengevaluasi tentang pembangunan rehabilitasi sekolah. Ia berharap ke depan, pembangunan ruangan sekolah tidak lagi menggunakan genting yang berat, sehingga kejadian sekolah ambruk pun tak terulang lagi.
“Gunakan genting ringan. Mudah-mudahan secara struktur, saat mulai direhab, dari yang struktur penyangganya dulu, sehingga kokoh,” ujarnya. (BNL)